Honorer DKI Jakarta bisa berlega hati, karena tahun ini Pemprov DKI Jakarta kembali memberikan jatah THR bagi honorernya di semua intansi yang dinaunginya. THR dari Pemprov tentu saja di daerah berbeda kebijakannya sesuai dengan kondisi daerah provinsi masing-masing. Terkhusus Jakarta mereka akan kembali mendapatkan THR sejumlah Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.
Koordinator Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) DKI Jakarta, Nurbaiti mengatakan tiga tahun sudah honorer mendapat THR dari Pemprov. Pembayaran THR biasanya pasca di bayarkan gaji pada tanggal 2, tanggal 6 atau 7 giliran THR di baayarkan.
“Jika mengikuti pemerintah pusat belum pernah mendapatkan THR, kini pemerintah pusat hanya memberikan kewenangan ke daerah untuk memberikan THR kepada honorer sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing. Klau DKI alhamdulillah sudah tiga tahun berturut-turut mendapatkan THR sebanyak 1 bulan gaji setara UMP DKI Jakarat. Semoga harapan ini tahun ini sama dengan yang kemarin," tutur Nur seperti infoptk.com kutib dari JPNN, Sabtu (26/5).
Walau bersyukur dengan kondisi honorer di DKI Jakarta, namun Nubaiti menyayangkan pemerintah hanya memikirkan PNS dan Pensiunan saja yang ada di daerah, padahal di daerah masih ada yang perlu diperhatikan yaitu rekan honorer yang daerahnya belum mampu atau mau memberikan THR//gaji yang layak bagi mereka.
"Serta yang menjadi memicu polemik di daerah pada tabel anggranan THR dituliskan tenaga honorer. Setelah ditelusuri tenaga honorer yang bekerja di pusat bukan daerah. Amsyong dah," ucapnya.
Burbaiti mengharapkan pemerintah harusnya peka dengan honorer di daerah Jika pemerintah bijaksana bisa kan memberikan sedikit kebahagiaan buat honorer yang memang selama ini merindukan THR.
"Bukan karena enggak dapat THR terus enggak jadi lebarannya tapi THR dari pemerintah pusat ini kan bisa menunjukkan kalau honorer daerah juga diperhatikan sama pemerintah. Apa sih bedanya honorer daerah sama pusat juga PNS. Wong beban kerjanya juga sama apa lagi terkadang lebih banyak beban kerjanya honorer," celetuk Nur.
Dia menambahkan, tidak bisa dipungkiri kerja PNS banyak yang datang cuma mengandalkan tenaga honorer. Walau tidak semua PNS begitu tapi hampir 75 persen seperti itu.
“Kerjaan honorer giliran dapat uang, PNS yang lebih unggul dari honorer," tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar